Ya, karena masyarakat Papua masih menerapkan budayanya sendiri.
Faktor - faktornya :
1. Karena mereka masih percaya terhadap nenek moyangnya.
2. Daerahnya masih terpencil
Solusi
1. Berbaur, sehingga ada sosialisasi yang baik.
2. Memberi teladan dan memberi dampak positif bagi masyarakat sehingga dapat membuka diri.
3. Memberi contoh yang baik bagi sesama, sehingga tidak ada perbedaan antara suku, ras dan agama. Sehingga tidak ada masalah atau pertikaian saat multikulturalisme muncul
Mengacu pada perbedaan tofografi dan adat istiadat, penduduk Papua dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, masing-masing:
Penduduk daerah pantai dan kepulauan dengan ciri-ciri umum rumah di atas tiang (rumah panggung) dengan mata pencaharian menokok sagu dan menangkap ikan);
Penduduk daerah pedalaman yang hidup di daerah sungai, rawa danau dan lembah serta kaki gunung. Umumnya mereka bermata pencaharian menangkap ikan, berburu dan mengumpulkan hasil hutan;
Penduduk daerah dataran tinggi dengan mata pencaharian berkebun dan berternak secara sederhana.
Kelompok asli di Papua terdiri atas 193 suku dengan 193 bahasa yang masing-masing berbeda. Tribal arts yang indah dan telah terkenal di dunia dibuat oleh suku Asmat, Ka moro, Dani, dan Sentani. Sumber berbagai kearifan lokal untuk kemanusiaan dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik diantaranya dapat ditemukan di suku Aitinyo, Arfak, Asmat, Agast, Aya maru, Mandacan, Biak, Arni, Sentani, dan lain-lain.
Pakaian adat pria dan wanita di Papua hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan penutup badan bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai hiasan kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Bentuk pakaian yang terlukis di sini merupakan ciptaan baru. Dengan tombak/panah dan perisai yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat Papua.
Salah satu senjata tradisional di Papua adalah Pisau Belati. Senjata ini terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulunya menghiasi hulu belati tersebut. senjata utama penduduk asli Papua lainnya adalah Busur dan Panah. Busur tersebut dari bambu atau kayu, sedangkan tali Busur terbuat dari rotan. Anak panahnya terbuat dari bambu, kayu atau tulang kangguru. Busur dan panah dipakai untuk berburu atau berperang
Tari Papua, menampilkan sekumpulan penari pria dengan pakaian adat Papua, lengkap dengan tameng dan tombak. Tarian ini mirip seperti tarian perang, dimana gerakan yang energik dalam memainkan tombak dan tameng, dan terkadang diiringi dengan suara teriakan khas, merupakan gerakan yang khas dari tarian tersebut. Iringan alat musik serupa kendang, merupakan salah satu iringan musik yang dominan dalam tarian tersebut.
Honai adalah rumah khas Papua yang dihuni oleh Suku Dani. Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak memiliki jendela. Sebenarnya, struktur Honai dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua.
Honai terdiri dari 2 lantai yaitu lantai pertama sebagai tempat tidur dan lantai kedua untuk tempat bersantai, makan, dan mengerjakan kerajinan tangan. Karena dibangun 2 lantai, Honai memiliki tinggi kurang lebih 2,5 meter. Pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai).
Makanan khas Papua ini mudah ditemukan di Papua. makanan ini adalah olahan dari ikan teri nasi yang digoreng, lalu dicampur dengan daun talas dan kelapa lalu proses terakhirnya dikukus. sangat gurih dan lezat !
Papeda atau bubur sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Papua.Papeda dibuat dari tepung terigu. Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun.
Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.
Sejumlah turis tampak asyik bersantap dan mengobrol santai sambil memandang lepas ke arah laut yang didominasi warna biru, hijau, dan putih. Warna-warna itu muncul karena pengaruh dari hamparan terumbu karang di dasar laut yang dangkal maupun dalam. Mereka sedang menikmati makan siang di Papua Diving Resort, perairan Raja Ampat, Irian Jaya Barat.
Sebagian turis tampak berjalan-jalan di pantai berpasir putih halus. Ada pula yang sibuk di dermaga bersiap menaiki speedboat yang dilengkapi peralatan selam. Beberapa di antaranya sudah berada di kawasan itu lebih dari dua minggu. Mereka seolah tak bosan menyelam dan berjemur setiap hari sehingga membuat kulit yang putih nyaris gelap dibakar sinar matahari tropis yang menyengat.
Ketika berada di Manokwari, cobalah bertanya tempat apa yang menarik dikunjungi. Bisa ditebak, jawabannya, Pulau Mansinam! Ini pulau kecil di Teluk Doreh. Kalau berdiri di Pelabuhan Manokwari atau di kawasan wisata pantai Pasir Putih di Manokwari, Pulau Mansinam begitu jelas terlihat, bertetangga dengan Pulau Lemon.
Tidak terlalu sulit untuk menjangkau pulau yang terletak sekitar enam kilometer dari Manokwari daratan ini. Hanya butuh waktu sekitar 10-15 menit dengan speed boat. Penumpang ke Pulau Lemon dan Pulau Mansinam biasanya menunggu di Pantai Kwawi (Manokwari daratan). Tepatnya di depan Kantor Klasis Kwawi.
Eksotis, mungkin itu kata yang tepat menggambarkan pesona Kampung Wisata Sauwandarek. Terletak di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat, kampung ini tak hanya menawarkan pesona bawah laut. Namun, kemolekannya semakin lengkap dengan keindahan alam di atas lautnya.
Tiba di pantai Sauwandarek, aktivitas snorkeling rasanya sayang untuk di lewatkan. Jika tak puas bersnorkeling, Sauwandrek yang berada di kawasan Selat Dampier memiliki beberapa lokasi menyelam (dive site). Berbagai jenis ikan seperti kuda laut mini (pigmy seahorse), udang mantis, blue ring octopus, ikan mandarin, kakap (schooling snapper), dan ekor kuning bisa kita jumpai. Kadang penyelam juga bisa menikmati berada dekat dengan gerombolan ikan tuna dan barakuda.
Mengunjungi Kota Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, terasa belum lengkap jika Anda melewatkan kesempatan menelusuri sisa-sisa peninggalan Perang Dunia ke-II yang terdapat di kota ini. Tidak main-main, pada periode 1942 dan 1945, Kokas pernah menyandang gelar sebagai kota basis pertahanan tentara Jepang melawan sekutu.
Sebagai kota basis pertahanan militer, Kokas tentu menyimpan berbagai peninggalan. Salah satu saksi bisu peninggalan peristiwa paling bersejarah tersebut adalah bangunan goa atau benteng Jepang yang terdapat di pusat kota Kokas. Sepintas, tidak ada yang istimewa dari bangunan goa di tepi laut ini. Dari luar, hanya terlihat tiga buah bungker pengintai berukuran tak lebih dari 4 meter persegi.
Jenis - jenis fauna di Papua sangatlah menarik dan unik.beberapa diantaranya tidak terdapat di bagian lain wilayah Indonesia. Beberapa satwanya mirip dengan satwa yang ada di Australia antara lain
Kangguru Pohon/Wallaby (Macropus)
Kanguru ternyata tidak hanya terdapat di Autralia saja. Ternyata di Indonesia yaitu Papua, juga memiliki Kangguru. Kanguru Papua ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia. Sayang Kanguru yang terdiri atas Kanguru tanah dan Kanguru pohon ini mulai langka sehingga termasuk binatang (satwa) Indonesia yang dilindungi dari kepunahan.
Papua sangat kaya akan jenis-jenis flora. Beberapa diantaranya yang sangat menonjol adalah
Anggrek
Di Papua diperkirakan terdapat lebih dari 2.500 spesies anggrek.
Rafflesia Arnoldi
Rafflesia adalahtumbuhan bungaparasit. Ia ditemukan di hutan hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnoldi tahun 1818, dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles.
Buah Merah (Pandanus conoideus)
Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan. Buah ini banyak terdapat di Jayapura, Manokwari, Nabire, dan Wamena. dipakai untuk mengobati berbagai penyakit dan memperkuat daya tahan tubuh.
Beliau berumur 63 tahun lahir pada 29 April 1946, lahir di Sentani, Papua. Agama yang dianut adalah Kristen Protestan. Beliau menikah dengan Maryam S. Tokoro. Mereka mempunyai 6 orang anak. Pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Meksiko, Honduras, dan Panama pada tahun 1999-2002.
we are 11 IPS Cita Hati School students(Steven Chandra,Candy, and Evelyn).You can see many things about Papua in here. We guarantee this blog is very interesting ! enjoy reading our blog.